Senin, 23 November 2015

cerita ku

TAKDIRKU
Seorang gadis mengerjapkan matanya saat cahaya matahari pagi menerpa wajahnya. Diapun bangun dari tempat tidurnya. Melangkahkan kakinya untuk membuka jendela kamarnyaIa pun Merenggangkan otot-ototnya yang terasa pegal dan menghirup udara pagi itu sebanyak-banyaknya…
“Alhamdulillah, selamat pagi dunia, bismillah …….. ^^” ujarnya.
Dia lalu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Memulai persiapan untuk pagi ini. Mengingat bahwa pagi ini dia harus berangkat kuliah. Beberapa menit kemudian dia keluar dari kamar mandi. Diapun melangkahkan kakinya menuju lemarinya. Memilih baju yang cocok untuk dia pakai hari ini. Setelah dirasa semua perlengkapan untuk kuliah perdananya lengkap, ia pun keluar kamar memulai aktifitas pertama dengan membuat sarapan dan membantu orangtuanya membereskan rumah.

“Takdir. Adakah yang mempercayai hal itu, sebuah kata yang menentukan bagaimana jalan kehidupan manusia. Dalam sebuah takdir tidak ada kata kebetulan, semuanya berjalan atas ketentuan takdir, dan semua orang harus mempercayainnya.”

Siska Rian Noviyani, atau yang akrab dipanggil siska, putri bungsu dari bapak Sukirman dan Ibu Rubiyah, yang merupakan mahasiswi baru pendidikan biologi di Universitas Muhammadiyah Pontianak. Alas an ia masuk ke universitas muhammadiyah Pontianak adala pertama karna tidak diberi izin untuk kuliah diJogja, danalasan yang kedua karna  tidak di terima di salah satu perguruan negri yang ada di Pontianak, serta alas an yang ketiga adalah Universitas Muhammadiyah Pontianak merupakan rekomendasi dari kakaknya. Alas an yang terakhir karna itu merupakan takdirnya, untuk menempuh jenjeng pendidikan yang lebih tinggi memalaui perantara Universitas Muhammadiyah Pontianak.
Setelah selesai dengan pekerjaan rumahnya, siska meminta izin  kepada kedua orangtuanya untuk berangkat kuliah.
“berangkat dulu, mak-pak, Assalamulaikum” ujarnya sambil menciun kedua tangan orangtuanya.
“waalaikumsalam. Hati-hati, gak usah ngebut naik motornya” ujar kedua orangtua siska.
Karna perjalanan antara rumah dan kampusnya jauh, bahkan memakan waktu hingga 1 jam perjalanan. Siska menyisati dengan berangkat kekampus lebih awal. Setibanya dikampus ia pun menunggu salah satu temannya yakni Fidiya Dawianti atau yang akrab dipanggil Fidiya.

“fidiya, dimana kelas kita” ujar siska
“tunggu dulu, liat KRS dulu, kan nada ruangannya disitu” ujar fidiya, sambil membuka tas dan mengambil lembar KRS untuk melihat ruangan.
“lantai tiga, ruang 309” ujar fidiya.

Setelah keduanya sampai dikelas dan memilih temopat duduk. Keduanya saling bertukar cerita sambil menunggu jam kuliah dimulai. Setelah waktu perkuliahan pertama dimulai, dosen memperkenalkan diri dan dosen juga meminta mahasiswa untuk memperkenalkan dirinya masing-masing, terutama asal tempat tinggalnya. Waktu terus berjalan hingga giliran siska untuk memperkenalkan diri.
“Assalamualikum, nama saya siska rian noviyani, asal dari kubu raya tepatnya di rasau jaya satu” ujarnya
“wahhh, jauhnya, masih banyak hutan kan disana” ujar salah satu teman dikelas, ^^
***
Hari pertama perkuliahan selesai. Waktunya menempuh perjalanan jauh lagi untuk sampai dirumah.
“samapi ketemu besok lagi” ujar temen-temen kampus.
Setelah menempuh perjalanan hamper 1 jam akhirnya siska tiba dirumah. Saat sampai dirumah, ternyata rumah masih kosong. Seperti biasa kedua orangtua siska masih dibertani disawah. Siska pun mengambil kunci rumah ditempat biasa untuk menyimpan kunci.
asaalamualaikum” ujar siska saat memasuki rumah. (Setidaknya ada malaikat yang akan menjawab salamnya piker siska)
            Setelah memasuki rumah, dan membereskan barang bawaan saat kekampus tadi. Siska melanjutkan tugasnya dirumah, mulai dari membersihkan rumah, memasak dan yang lainnya. Selagi masih sempat maka sebisa mungkin siska meringankan beban kedua orangtuanya. Ia berfikir kedua orang tuanya telah susah payah mencarikan biaya untuk kuliah dan masih disibukkan lagi dengan pekerjaan rumah, dan ini juga menjadi alasan siska selalu absen untuk mendaftarkan diri dalam kegiatan organisasi.
Karna bagi siska kedua orangtuanya jauh lebih membutuhkannya dibandingkan organisasi dikampus, karna jika organisasi dikampus masih ada teman-teman lain yang bias menanganinya, tapi jika kedua orang tuanya, hanya ia yang bias membantunya. Karna bagi siska “orangtua adalah segalanya, segala sesuatu yang dapat meringankan beban mereka, sebisa mungkin akan ia lalukan. Termasuk dalam hal kecil sekalipun. Dan sisak selalu berusaha untuk membuat kedua orangtuanya bahagia”. Karan ayah sisa pernah berkata “jangan sampai hidupmu susah seperti bapak, maka dari itu bapak akan berusaha untuk membiayai kuliahmu”. Hal ini yang selalu menjadi semangat siska untuk lebih giat untuk membahagiskan kedua orangtuanya.

***

            Tidak terasa perkuliahan telah berjalan selama 2 bulan. Dan saat ini siska telah mengenal teman-teman sekelasnya. Dan minggu ini merupakan minggu pertama dimulainya praktikum. Praktikum pertama yakni praktikum Biologi Umum. Praktikum pertama ini tentang pengenalan sel hewan dan sel tumbuhan.

“potong tipis bawang merah dan batang singkong, letakkan di kaca objek dan ditetesi aquades, selanjutnya dimati dengan microskop, ini untuk sel tumbuhan” “dan untuk sel hewan, ambil goresan dari mukosa mulut, selanjutnya diletakkan pada kaca objek, dan ditetesi alcohol dan diamati menggunakan microskop” ujar asisten saat praktikum.

“coba potong tipis bawangnya, sis” ujar seli sambil ia mencoba memotong tipis batang singkong.
“iya.. ^^” jawab siska.
Setelah didapatkan perbesaran yang pas. Siska pun melihat bagaimana perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan. Dan ia pun merasa takjub dengan kebesaran Allah yang telah menciptakan segala sesuatu di dunia ini dengan begitu detail.
***
Sudah hampir satu semester perkuliahan dimulai. Disini waktu untuk Ujian Akhir Semester diadakan. Dimana semua mahasiswa wajib untuk mengikutinya. Termasuk siska dan teman-teman sekelasnya. Saat ujian dilaksanakan, disinilan segala macam suasana menjadi satu, ada yang tegang, santai, riuh dan suasana menyenangkan bahkan lucupun terjadi.

“……………….…..” suasana tenang saat pengawas berada dikelas.
hust…hust…hust….” Ujar beberapa mahasiswa saat pengawas keluar kelas karna bosan.

Disinilah penjual ikan pun mulai beraksi, suasana menjadi riuh karna mahasiswa saling berbisik-bising untuk membantu teman dalam memecahkan soal. Hahahaha……^^. Dan saat pengawas datang beberapa mahasiswapun jadi salah tingkah. Ada yang berpura-pura mikir, ada yang berpura-pura meminjam tip-x, dan ada yang berpura-pura sedang menulis jawaban.
“sudah selesai,” ujar pengawas saat memasuki kelas.
“belum buk” ujar seluruh mahasiswa.
***
Setelah 2 minggu ujian akhir semester maka disini saatnya mahasiswa mendapatkan libur semester sambil menunggu nilai keluar.  Dan selama liburan ini siska menggunakan waktunya untuk membantu kedua orang tuanya, karna selama siska menjalani kuliahnya dia sering melalaikan tugasnya untuk membantu kedua orang tuanya.
***
Liburan telah usai, disini dimana semua memulai aktifitas perkuliahan lagi. Bertemu dengan teman-teman sekelsa lagi. Hari pertama masuk kuliah lagi. Dihari pertama ini dosen masih belum masuk kelas untuk memberikan pelajaran. Tapi teman –teman kelas siska semuanya telah hadir dikelas dengan membaw berbagai oleh-oleh dari kampong halaman.

“mana oleh-olehnya” ujar salah satu mahasiswa
“ayo-ayo keluarkan semua oleh-olehnya” ujar teman yang lain

Dan semuanyapun mengeluarkan oleh-oleh yang telah dibawa dari kampung halaman. Dan disinilah rasa kekeluargaan itu selalu terjalin. Kebersamaan yang telah dilewati selama satu semester membuat  mereka mengenal satu sama lain.
“teman adalah orang paling menyenangkan untuk kita ajak berpetualang dalam hidup, dimana rasa kekesalan dan lelah akan hilang saat melakukan hal konyol dengan mereka” ujar siska dalam hati.
***
Sudah satu semester telah siska lalui bersama teman-temannya. Dan sekarang bagi siska untuk menapaki semester selanjutnya hingga ia dan teman-teman yang telah ia anggap seperti keluarganya sendiri dapat menggunakan toga bersama, bahagia bersama dan dapat membahagiakan kedua orangtua masing-masing.

“semua berjalan sesuai takdir. Takdir merupakan kunci dari segalanya Tidak perlu takut untuk menghadapi cobaan, karena semuanya ssudah tersirat dalam masing-masing takdir manusia”


Begitu juga dengan siska takdir yang membawanya untuk membahagiakan kedua orangtuanya dengan menyelesaikan studinya dan meraih cita –citanya melalui Universitas Muhammadiyah Pontianak. Dan takdir juga yang mengenalkan siska pada teman-temannya yang berasal dari berbagai daerah. Dan takdir juga yang membuat siska serta teman-temannya menjadi keluarga dalam ruang lingkup kelas pendidikan biologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar