TAKDIRKU
Seorang gadis
mengerjapkan matanya saat cahaya matahari pagi menerpa wajahnya. Diapun bangun
dari tempat tidurnya. Melangkahkan kakinya untuk membuka jendela kamarnya. Ia pun Merenggangkan
otot-ototnya yang terasa pegal dan menghirup udara pagi itu sebanyak-banyaknya…
“Alhamdulillah, selamat pagi dunia, bismillah
…….. ^^” ujarnya.
Dia lalu melangkahkan
kakinya menuju kamar mandi. Memulai persiapan untuk pagi ini. Mengingat bahwa
pagi ini dia harus berangkat kuliah. Beberapa menit kemudian dia keluar dari
kamar mandi. Diapun melangkahkan kakinya menuju lemarinya. Memilih baju yang
cocok untuk dia pakai hari ini.
Setelah dirasa semua perlengkapan untuk kuliah perdananya lengkap, ia pun
keluar kamar memulai aktifitas pertama dengan membuat sarapan dan membantu
orangtuanya membereskan rumah.
“Takdir.
Adakah yang mempercayai hal itu, sebuah kata yang menentukan bagaimana jalan
kehidupan manusia. Dalam sebuah takdir tidak ada kata kebetulan, semuanya
berjalan atas ketentuan takdir, dan semua orang harus mempercayainnya.”
Siska Rian Noviyani,
atau yang akrab dipanggil siska, putri bungsu dari bapak Sukirman dan Ibu
Rubiyah, yang merupakan mahasiswi baru pendidikan biologi di Universitas
Muhammadiyah Pontianak. Alas an ia masuk ke universitas muhammadiyah Pontianak
adala pertama karna tidak diberi izin untuk kuliah diJogja, danalasan yang
kedua karna tidak di terima di salah
satu perguruan negri yang ada di Pontianak, serta alas an yang ketiga adalah
Universitas Muhammadiyah Pontianak merupakan rekomendasi dari kakaknya. Alas an
yang terakhir karna itu merupakan takdirnya, untuk menempuh jenjeng pendidikan
yang lebih tinggi memalaui perantara Universitas Muhammadiyah Pontianak.
Setelah selesai dengan
pekerjaan rumahnya, siska meminta izin
kepada kedua orangtuanya untuk berangkat kuliah.
“berangkat
dulu, mak-pak, Assalamulaikum”
ujarnya sambil menciun kedua tangan orangtuanya.
“waalaikumsalam.
Hati-hati, gak usah ngebut naik motornya” ujar kedua orangtua
siska.
Karna perjalanan antara
rumah dan kampusnya jauh, bahkan memakan waktu hingga 1 jam perjalanan. Siska
menyisati dengan berangkat kekampus lebih awal. Setibanya dikampus ia pun
menunggu salah satu temannya yakni Fidiya Dawianti atau yang akrab dipanggil
Fidiya.
“fidiya,
dimana kelas kita” ujar siska
“tunggu
dulu, liat KRS dulu, kan nada ruangannya disitu”
ujar fidiya, sambil membuka tas dan mengambil lembar KRS untuk melihat ruangan.
“lantai
tiga, ruang 309” ujar fidiya.
Setelah keduanya sampai
dikelas dan memilih temopat duduk. Keduanya saling bertukar cerita sambil
menunggu jam kuliah dimulai. Setelah waktu perkuliahan pertama dimulai, dosen
memperkenalkan diri dan dosen juga meminta mahasiswa untuk memperkenalkan
dirinya masing-masing, terutama asal tempat tinggalnya. Waktu terus berjalan
hingga giliran siska untuk memperkenalkan diri.
“Assalamualikum,
nama saya siska rian noviyani, asal dari kubu raya tepatnya di rasau jaya satu”
ujarnya
“wahhh,
jauhnya, masih banyak hutan kan disana” ujar salah satu teman
dikelas, ^^
***
Hari pertama
perkuliahan selesai. Waktunya menempuh perjalanan jauh lagi untuk sampai
dirumah.
“samapi
ketemu besok lagi” ujar temen-temen kampus.
Setelah menempuh
perjalanan hamper 1 jam akhirnya siska tiba dirumah. Saat sampai dirumah,
ternyata rumah masih kosong. Seperti biasa kedua orangtua siska masih dibertani
disawah. Siska pun mengambil kunci rumah ditempat biasa untuk menyimpan kunci.
“asaalamualaikum”
ujar siska saat memasuki rumah. (Setidaknya ada malaikat yang akan menjawab
salamnya piker siska)
Setelah
memasuki rumah, dan membereskan barang bawaan saat kekampus tadi. Siska
melanjutkan tugasnya dirumah, mulai dari membersihkan rumah, memasak dan yang
lainnya. Selagi masih sempat maka sebisa mungkin siska meringankan beban kedua
orangtuanya. Ia berfikir kedua orang tuanya telah susah payah mencarikan biaya
untuk kuliah dan masih disibukkan lagi dengan pekerjaan rumah, dan ini juga
menjadi alasan siska selalu absen untuk mendaftarkan diri dalam kegiatan
organisasi.
Karna bagi siska kedua
orangtuanya jauh lebih membutuhkannya dibandingkan organisasi dikampus, karna
jika organisasi dikampus masih ada teman-teman lain yang bias menanganinya,
tapi jika kedua orang tuanya, hanya ia yang bias membantunya. Karna bagi siska “orangtua adalah segalanya, segala sesuatu
yang dapat meringankan beban mereka, sebisa mungkin akan ia lalukan. Termasuk
dalam hal kecil sekalipun. Dan sisak selalu berusaha untuk membuat kedua
orangtuanya bahagia”. Karan ayah sisa pernah berkata “jangan sampai hidupmu susah seperti bapak, maka dari itu bapak akan
berusaha untuk membiayai kuliahmu”. Hal ini yang selalu menjadi semangat
siska untuk lebih giat untuk membahagiskan kedua orangtuanya.
***
Tidak
terasa perkuliahan telah berjalan selama 2 bulan. Dan saat ini siska telah
mengenal teman-teman sekelasnya. Dan minggu ini merupakan minggu pertama
dimulainya praktikum. Praktikum pertama yakni praktikum Biologi Umum. Praktikum
pertama ini tentang pengenalan sel hewan dan sel tumbuhan.
“potong
tipis bawang merah dan batang singkong, letakkan di kaca objek dan ditetesi
aquades, selanjutnya dimati dengan microskop, ini untuk sel tumbuhan” “dan
untuk sel hewan, ambil goresan dari mukosa mulut, selanjutnya diletakkan pada
kaca objek, dan ditetesi alcohol dan diamati menggunakan microskop”
ujar asisten saat praktikum.
“coba
potong tipis bawangnya, sis” ujar seli sambil ia
mencoba memotong tipis batang singkong.
“iya..
^^”
jawab siska.
Setelah didapatkan
perbesaran yang pas. Siska pun melihat bagaimana perbedaan antara sel hewan dan
tumbuhan. Dan ia pun merasa takjub dengan kebesaran Allah yang telah
menciptakan segala sesuatu di dunia ini dengan begitu detail.
***
Sudah hampir satu
semester perkuliahan dimulai. Disini waktu untuk Ujian Akhir Semester diadakan.
Dimana semua mahasiswa wajib untuk mengikutinya. Termasuk siska dan teman-teman
sekelasnya. Saat ujian dilaksanakan, disinilan segala macam suasana menjadi
satu, ada yang tegang, santai, riuh dan suasana menyenangkan bahkan lucupun
terjadi.
“……………….…..”
suasana tenang saat pengawas berada dikelas.
“hust…hust…hust….”
Ujar beberapa mahasiswa saat pengawas keluar kelas karna bosan.
Disinilah penjual ikan
pun mulai beraksi, suasana menjadi riuh karna mahasiswa saling berbisik-bising
untuk membantu teman dalam memecahkan soal. Hahahaha……^^. Dan saat pengawas datang
beberapa mahasiswapun jadi salah tingkah. Ada yang berpura-pura mikir, ada yang
berpura-pura meminjam tip-x, dan ada yang berpura-pura sedang menulis jawaban.
“sudah
selesai,” ujar pengawas saat memasuki kelas.
“belum
buk” ujar seluruh mahasiswa.
***
Setelah 2 minggu ujian
akhir semester maka disini saatnya mahasiswa mendapatkan libur semester sambil
menunggu nilai keluar. Dan selama
liburan ini siska menggunakan waktunya untuk membantu kedua orang tuanya, karna
selama siska menjalani kuliahnya dia sering melalaikan tugasnya untuk membantu
kedua orang tuanya.
***
Liburan telah usai,
disini dimana semua memulai aktifitas perkuliahan lagi. Bertemu dengan teman-teman
sekelsa lagi. Hari pertama masuk kuliah lagi. Dihari pertama ini dosen masih
belum masuk kelas untuk memberikan pelajaran. Tapi teman –teman kelas siska
semuanya telah hadir dikelas dengan membaw berbagai oleh-oleh dari kampong
halaman.
“mana
oleh-olehnya” ujar salah satu mahasiswa
“ayo-ayo
keluarkan semua oleh-olehnya” ujar teman yang lain
Dan semuanyapun
mengeluarkan oleh-oleh yang telah dibawa dari kampung halaman. Dan disinilah
rasa kekeluargaan itu selalu terjalin. Kebersamaan yang telah dilewati selama
satu semester membuat mereka mengenal
satu sama lain.
“teman adalah orang paling menyenangkan
untuk kita ajak berpetualang dalam hidup, dimana rasa kekesalan dan lelah akan
hilang saat melakukan hal konyol dengan mereka” ujar siska dalam hati.
***
Sudah satu semester
telah siska lalui bersama teman-temannya. Dan sekarang bagi siska untuk
menapaki semester selanjutnya hingga ia dan teman-teman yang telah ia anggap
seperti keluarganya sendiri dapat menggunakan toga bersama, bahagia bersama dan
dapat membahagiakan kedua orangtua masing-masing.
“semua
berjalan sesuai takdir. Takdir merupakan kunci dari segalanya Tidak perlu takut
untuk menghadapi cobaan, karena semuanya ssudah tersirat dalam masing-masing
takdir manusia”
Begitu juga dengan
siska takdir yang membawanya untuk membahagiakan kedua orangtuanya dengan
menyelesaikan studinya dan meraih cita –citanya melalui Universitas
Muhammadiyah Pontianak. Dan takdir juga yang mengenalkan siska pada
teman-temannya yang berasal dari berbagai daerah. Dan takdir juga yang membuat
siska serta teman-temannya menjadi keluarga dalam ruang lingkup kelas
pendidikan biologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar